Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pati menghimpun cerita tradisi lisan melalui guru IPS se Kabupaten Pati. Kegiatan ini bagian dari kepedulian pemerintah terhadap tradisi lokal yang ada di masyarakat.
“Kami melibatkan 21 guru IPS yang mengajar di jenjang SMP,” kata Trevita Puspita Hadi, pamong budaya muda di sela-sela acara Sosialisasi Penggalian Tradisi Lisan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pati Rabu (27/7).
Acara sosialisasi itu sendiri menghadirkan dua narasumber, yaitu Edy Supratno, dosen sejarah dari STAI Syekh Jangkung dan Ragil Haryo Yudiartanto, guru sekaligus pegiat sejarah Pati.
“Bapak ibu kami minta untuk menuliskan hasil penggaliannya di masing-masing kecamatan dalam narasi sebanyak 1.500 sampai 3.000 kata,” jelas Trevita yang merupakan pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pati itu.
Ragil menambahkan, narasi yang diperoleh statusnya baru data. “Belum bisa disebut sebagai sumber, karena perlu diuji,” tegasnya.
Kabid Kebudayaan Hardi Jatmiko yang membuka acara sosialisasi itu meminta peserta sosialisasi untuk sungguh-sungguh mengikuti acara. “Gunakan acara ini untuk belajar sebaik-baiknya,” pesan Hadi.
Kepada Trevita, Edy Supratno yang juga Ketua STAI Syekh Jangkung menyatakan siap mendukung kegiatan ini secara penuh. Pihaknya juga siap jika ada kerjasama antarlembaga demi kesuksesan program.
“Sebagai perguruan tinggi yang konsen di bidang sejarah dan kebudayaan, kami sangat senang jika dilibatkan,” katanya. (*)
