STAI Syekh Jangkung
Berilmu, Beradab, Berbudaya
Oleh: Dessy Octaviani, M.Pd.
Dunia pendidikan kita mengenal adanya Bloom’s Taxonomy (tahapan atau tingkatan anak dalam memaknai sebuah informasi) dengan Higher Order Thinking Skill (HOTS). Tahapan yang paling rendah adalah remembering (mengingat) anak pertama kali belajar mereka berusaha untuk mengingat informasi yang diberikan, tahapan yang kedua adalah understanding (memahami) bukan hanya mengingat namun lebih tinggi anak bisa memahami informasi yang diberikan, tahapan yang ketiga adalah applying (mengaplikasikan) informasi yang mereka dapatkan dalam kehidupan mereka sehari-hari, ketiga tahap tersebut bisa disebut sebagai lower order thinking skill, dan untuk tiga level selanjutnya disebut sebagai higher order thinking skill yakni pada tahap keempat analyzing (analisa) pada tahapan ini anak dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengalisa sebuah situasi diantaranya anak bisa mengkategorikan, membedakan, mengklasifikasikan informasi yang ada ke dalam kategori yang telah mereka pelajari
Tahapan yang kelima adalah evaluating (evaluasi) yaitu anak mampu menggunakan informasi untuk mengevaluasi sebuah situasi dan mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan informasi yang mereka miliki, pada tahapan inilah anak-anak mengasah problem solving skill mereka, tahapan yang keenam kita sebut sebagai tahapan creating (membuat sesuatu yang baru) pada tahapan ini dapat menggunakan informasi-informasi yang mereka dapatkan lalu mengintegrasikan informasi untuk menganalisa, mengambil keputusan dan menciptakan sesuatu yang baru yang lebih baik dan kompleks daripada sebelumnya.
Pada tahap inilah anak-anak membentuk kreativitas dan juga skill untuk melakukan inovasi. Sebagai pendidik tentu saja kita menginginkan anak-anak lulus dari sekolah tidak hanya mengetahui apa yang mereka ketahui secara pengetahuan tetapi mereka bisa menggunakannya dalam konteks yang tepat bahkan mengembangkannya menjadi sebuah solusi yang jauh lebih kreatif, efektif dan inovatif oleh karena itu tugas kita sebagai pendidik adalah untuk mengasah Higher Order Thinking Skill anak, lalu bagaimana praktiknya?
Sebagai seorang guru ataupun pendidik sering kali akan mengajukan pertanyaan saat berada di kelas, hasil research menunjukkan 60% pertanyaan yang dilemparkan di kelas adalah pertanyaan-pertanyaan yang mengajak anak untuk mengingat kembali fakta, 20% pertanyaan bersifat procedural, dan 20% pertanyaan mengajak anak untuk berpikir, dengan mengembangkan problem solving skill melalui sebuah pertanyaan maka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut, pertanyaan yang tepat dapat mengasah executive functioning skill pada anak. Anak dengan excecutive functioning skill yang baik mampu menjadi pembelajar mandiri, termotivasi dan terus berkembang, berikut beberapa pertanyaan yang mampu mengembangkan executive functioning skill anak:
Jadi pertanyaan mana yang akan kalian gunakan sebagai guru dalam mengajar?
Higher Order Thinking Skill dan Excecutive Functioning Skill adalah skill yang dibentuk dengan proses dan waktu, apabila anak-anak belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka jangan menyerah dan terus latih dengan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan aplikatif dalam dunia anak.(*)
STAI Syekh Jangkung saat ini memiliki tiga program studi yaitu program studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Kampus: Gg. Tempel, Karang Mulyo, Trimulyo, Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59171
Email: staisyekhjangkung@gmail.com
2023@STAI Syekh Jangkung