STAI Syekh Jangkung
Berilmu, Beradab, Berbudaya
Edy Supratno, ketua STAI Syekh Jangkung dipercaya menjadi salah satu pemateri dalam acara Sosialisasi Museum Kretek, Selasa (14/9). Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus UPT Museum dan Taman Budaya, itu juga menghadirkan pemateri Retna Dyah Radityawati dari Museum Rembang.
Di hadapan peserta yang datang dari berbagai elemen masyarakat itu, Edy menjelaskan tentang sejarah kretek dan makna pentingnya bagi Indonesia.
“Melalui kretek, Bumiputera Kudus mencoba mensejajarkan diri dengan suku bangsa lainnya di tengah kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menempatkan Bumiputera sebagai manusia strata paling bawah,” katanya.
Salah satu buktinya, lanjut Edy, masyarakat Kudus, dalam hal ini Nitisemito bisa satu forum di ajang pameran otomotif internasional.
“Mobil Nitisemito merek Chrysler yang kala itu masuk kategori berharga 7000 gulden,” lanjutnya.
Di luar itu, sumbangsih perusahaan kretek juga besar bagi terbentuknya negara Indonesia, baik masa Jepang maupun masa revolusi. Di situlah, kata Edy, pentingnya keberadaan Museum Kretek.
Di acara sosialisasi tersebut, hadir pula beberapa perwakilan keluarga perusahaan kretek yang pernah jaya. Seperti keluarga Nitisemito (Bal Tiga), keluarga Norchamid (Saboek), dan keluarga perusahaan rokok kretek cap Djangkar.
Acara kali ini lebih spesial karena Museum Kretek menerima hibah foto dan bahan promosi lainnya dari keluarga perusahaan Saboek.
“Ini awal mula yang baik,” kata Yusron, Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Kudus.
STAI Syekh Jangkung saat ini memiliki tiga program studi yaitu program studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Kampus: Gg. Tempel, Karang Mulyo, Trimulyo, Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59171
Telp/WA: 089516184096
Email: staisyekhjangkung@gmail.com
2022@STAI Syekh Jangkung